Wednesday, 20 March 2013

BULAN JINGGA


Sajak ini ditulis pada bulan November 2012 . Tujuan asalnya untuk penerbitan sebuiah antalogi namun apabila dibaca berulangkali sy amat menggemari sajak ini.Ia memberi satu kesan yang sukar sy terangkan terhadap diri sy yang sy juga tdk faham apakah jenis perasaan itu. Sy terasa amat dekat dengan bait-bait ayatnya walaupun ia bukanlah ayat yg puitis.Namun ia adalah karya yg sy sayangi. Perlu cop sirim ni hehehe...Selamat membaca...

BULAN JINGGA

Berbisik Sang Angin itu
Dalam deruan memecah keheningan yang pekat
Sederas arus di sungai melintang memacu laju
Hutan inilah saksi kilauan itu dalam remangnya
Menempikkan  paluan alam nya tanpa silu
Bingitan unggas berlagu riang mengiring sang malam
Desiran angin menerpa kasar membatu rasa
Melingkari hiruk pikuk jiwa Sang Penunggu
Dalam tunggu dan menunggu

Berlagulah  Sang Pungguk itu
Gemanya berlagu usang tanpa tempo
Sayup , sayu dan pilu berkumandang hiba
Berhias panahan pandangan merincip maya
Setajam berlian memotong saudara
Engkaulah Sang Penunggu itu
Dalam tunggu dan menunggu

Apakah khabarmu Si Bulan Jingga
Sakitkah dikau tiada khabarnya
Angin lalu diam seribu bahasa
Penantian ini benar-benar menyeksa

Malam itu ku terbaring terkesima
Dalam gempita kegelapan menghimpit jiwa
Menanti suatu kepastian yang tiada noktahnya
Dengan perjuangan ke sempadan yang kian mati tanpa rela
Menunggu dalam  kesamaran asmara,cahayamu  Si Bulan Jingga.

























No comments:

Post a Comment